Aktualisaikan Mata Kuliah Kewirausahaan Mahasiswa PNM Gelar 1 Day Bazaar Exhibition With Young Entrepreneurs

Bazar Kwu-1

Foto: Salah satu kelompok peserta mata kuliah Kewirausahaan PNM memamerkan dagangannya.

 

Mahasiswa Politeknik Negeri Madiun (PNM) menggelar aktualisasi mata kuliah Kewirausahaan lewat kegiatan bertajuk “1-Day Bazaar Exhibition With Young Entrepreneurs” pada Selasa (9/05). Bertempat di Hall Gedung C Kampus 2 PNM, kegiatan bazar yang berlangsung dalam satu hari tersebut diikuti oleh mahasiswa peserta mata kuliah Kewirausahaan asal Program Studi (Prodi) Teknik Perkeretaapian (TKA) dan Teknik Komputer Kontrol (TKK).

Sebanyak 28 kelompok yang berasal dari tujuh kelas tampak antusias menggelar barang dan jasa jualannya. Setiap kelompok yang terdiri dari 4-5 orang disyaratkan menjual minimal tiga item berbeda. Barang dan jasa yang dijual pun beragam, mulai dari makanan dan minuman, gantungan kunci, baju, tas rajut, sepatu, bahkan jasa cuci sepatu pun tersedia.

Menurut dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Andhika Putra W, Dr., S.ST,. M.Pd, mata kuliah ini bertujuan menanamkan jiwa bisnis pada mahasiswa untuk menjadi wirausaha muda.

“Tujuan mata kuliah ini untuk menanamkan jiwa bisnis untuk menjadi young entrepreneurs.”

Sebelum melakukan aktualisasi, mahasiswa telah menerima mentoring yang didahului oleh kelas teori. Tak hanya sampai di situ, usai kegiatan aktualisasi tersebut mahasiswa akan kembali ke kelas untuk mengadakan evaluasi.  

“Yang sebelumnya belum pernah merasakan membuat usaha apakah akan berbeda setelah mengikuti kegiatan ini”, tutur Andhika.

Bazar KWU-3

Foto: Suasana bazaar aktualisasi mata kulian Kewirausahaan PNM

Meski “1-Day Bazaar Exhibition With Young Entrepreneurs” merupakan kegiatan aktualisasi mata kuliah, namun tidak semua mahasiswa peserta mata kuliah Kewirausahaan baru mulai praktik berwirausaha pada hari ini. Beberapa mahasiswa bahkan telah membuka usaha sebelum kegiatan aktualisasi ini digelar.

Salah satunya Sukma dan Akbar telah mengawali membuka stan teh dengan merek Mongtea sejak tiga bulan lalu di daerah Gulun. Akbar mengaku jika mata kuliah Kewirausahaan tersebut sangat membantu mereka dalam menjalankan usahanya. Apalagi pelajaran soal bagaimana cara mengatur keuangan dan tips berjualan yang membantu bisnis mereka.

Berbeda dengan Akbar, Egita yang saat aktualisasi berjualan bomboloni bermerek Say Bomboloni mengaku tertarik untuk melanjutkan bisnisnya secara daring karena mata kuliah Kewirausahaan tersebut.

“Donatnya bikin sendiri di rumah dibantu sama Ibu. Ibu sudah jualan donat biasa yang bukan bomboloni. Namun karena mata kuliah ini saya tertarik melanjutkan berjualan bomboloni online,” kata Egita kala bomboloni yang ia bawa sudah lebih dari setengahnya ludes terjual.

Sebagai tambahan informasi, menurut Andhika kegiatan aktualisasi mata kuliah Kewirausahaan tersebut memiliki beberapa poin penilaian. Di antaranya kriteria produk yang dijual dan cara menawarkan produknya, penggunaan media sosial untuk mempromosikan produk, adanya label seperti price list atau daftar harga dan juga packaging atau pengemasan, cara pembayaran yang tidak hanya tunai namun juga bisa menggunakan uang elektronik, serta service atau layanan pelanggan. *(Tim Humas/PIP PNM)