Dukung Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan - Mahasiswa PNM Ciptakan Alat Pendeteksi Kerusakan Perkerasan Jalan Secara Otomatis
Foto: Tim Siroga bersama dosen pembimbing berfoto di depan Lab Robotika
PNM – Lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Vokasi Skema Pendanaan Tahun 2024 pada bulan April lalu, Tim Siroga yang beranggotakan mahasiswa Prodi Teknik Komputer Kontrol (TKK) Politeknik Negeri Madiun (PNM) berinovasi dengan menciptakan alat guna mendukung infrastruktur transportasi berkelanjutan. Inovasi tersebut berjuluk “Alat Identifikasi Kerusakan Perkerasan Lentur pada Jalan Berbasis Deep Learning dan Surface Distress Index Upaya Mendukung Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan”.
Pengembangan alat di atas merupakan bagian dari PKM skema Karsa Cipta (PKM-KC). Melalui PKM-KC, mahasiswa dituntut untuk mengembangkan kreativitas dalam menciptakan produk atau sistem baru yang inovatif.
Alat tersebut dikembangkan oleh Tim Siroga yang beranggotakan Arfian Iqbal Fatkhulhuda, Haninditio Bagus Septiansyah, Ridho Esa Prayoga, Farich Aswa Huda, dan Ririn Eka Wahyu Putriana. Mahasiswa Prodi TKK tersebut juga didampingi dosen pembimbing Sulfan Bagus Setyawan, S.ST., M.T. dalam mengembangkan inovasinya.
Ketua Tim Siroga, Arfian Iqbal Fatkhulhuda menyampaikan bahwa kerusakan lapisan permukaan perkerasan jalan menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas. Menurut Ditlantas Polda Metro Jaya, lebih dari 20 kasus kecelakaan diakibatkan oleh jalan yang rusak maupun berlubang, dengan rincian 12 kasus akibat jalan rusak dan 15 kasus akibat jalan berlubang.
“Di samping mengakibatkan kecelakan lalu lintas, kerusakan jalan juga memiliki dampak negatif lain. Di antaranya peningkatan biaya operasional, ketidaknyamanan pengguna jalan, dan emisi gas yang berlebihan.” Kata Arfian.
Lebih lanjut, Tim Siroga pun telah melakukan tukar pendapat dengan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ngawi Rachmat Fitrianto, S,T. terkait alat yang akan diciptakan. Mengingat cukup tingginya kasus kecelakaan dan dampak negatif akibat kerusakan lapisan perkerasan jalan yang terjadi, maka perlu upaya untuk menekan permasalahan tersebut.
Foto: Sistem alat yang diciptakan Tim Siroga
Untuk itu Tim Siroga Politeknik Negeri Madiun merancang sistem “Alat Identifikasi Kerusakan Perkerasan Lentur pada Jalan Berbasis Deep Learning dan Surface Distress Index Upaya Mendukung Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan”.
Arfian menjelaskan bahwa sistem tersebut merupakan alat yang dirancang untuk mendeteksi kerusakan perkerasan jalan secara otomatis menggunakan algoritma YOLOv5s yang diimplementasikan pada Embedded Ai Kit serta terintegrasi dengan website sebagai media informasi. Sistem tersebut juga mengadopsi Adaptive RoI untuk meningkatkan akurasi deteksi terhadap lima kerusakan perkerasan jalan yang berupa lubang, retak kulit buaya, retak memanjang, retak melintang, dan alur bekas roda.
Selanjutnya, setelah mendeteksi jenis kerusakan jalan maka akan dilakukan proses estimasi area kerusakan perkerasan jalan menggunakan Area Estimation System yang diimplementasikan pada Embedded Ai Kit kemudian dikirimkan pada server. Kemudian data tersebut dikelompokkan menjadi empat kategori menggunakan metode surface distress index yang terintegrasi dengan website.
“Sistem kami terintegrasi dengan halaman website yang di dalamnya terdapat tampilan sistem pemetaan, fitur analisis, fitur upload kerusakan jalan, dan fitur cetak laporan. Adapun pin point pemetaan website diperoleh menggunakan konversi reverse geocoding untuk mengubah koordinat lokasi yang diperoleh oleh modul GPS.” Jelas Arfian.
Sebagai penutup, Arfian menyampaikan bahwa sistem tersebut dirancang untuk membantu dinas terkait dalam hal survei kerusakan jalan secara otomatis dan realtime, mendukung kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 dalam bidang transportasi, serta mengurangi angka kecelakaan. *(Siroga/HumasPIP PNM)