Optimalkan Pengelolaan Limbah Plastik Berbasis Ekonomi Sirkular - Tim PKM BIMA Politeknik Negeri Madiun Gelar Pelatihan Pengolahan Sampah Plastik

a-PKM BIMA

Kegiatan Pelatihan Pengolahan Sampah Plastik oleh Tim PKM BIMA PNM. Foto: Tim PKM BIMA PNM

 

pnm.ac.id – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Madiun (PNM) kembali menunjukkan komitmen dalam menjawab tantangan lingkungan. Kali ini diinisiasi oleh Tim PKM BIMA melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat bertema “Optimalisasi Pengelolaan Limbah Plastik di Bank Sampah Matahari Kota Madiun melalui Reverse Logistics dan Inovasi Teknologi Berbasis Ekonomi Sirkular”.

Program tersebut dipimpin oleh Niza Nurmalasari, S.S., M.M. selaku ketua tim dengan dukungan anggota dosen Alfi Tranggono Agus Salim, S.Si., M.T. dan Halleina Rejeki Putri Hartono, S.E., M.Acc., Ak., serta melibatkan sepuluh mahasiswa lintas jurusan dari Teknik, Akuntansi, dan Administrasi Bisnis bersama sejumlah relawan mahasiswa.

Lewat Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat ini, Tim PKM BIMA mengadakan kegiatan bertajuk “Pelatihan Teknis Penggunaan Mesin Pencacah Plastik dan Alat Pencetak Resin di Bank Sampah Matahari Madiun” pada 29 Agustus 2025. Pelatihan tersebut dilaksanakan di Bank Sampah Induk Bumi Lestari Kota Madiun dengan melibatkan mitra utama Bank Sampah Matahari.

“Melalui kerja sama tersebut, tim dosen dan mahasiswa PNM berupaya mengembangkan model pengelolaan limbah plastik yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga bernilai tambah secara ekonomi.” Jelas Niza.

Ekonomi Sirkular dan Tantangan Pengelolaan Sampah Plastik di Kota Madiun

Kota Madiun saat ini menghadapi permasalahan serius terkait pengelolaan sampah, di mana volume yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terus meningkat sementara kapasitas lahan semakin terbatas. Sampah plastik menjadi salah satu yang paling mendominasi sekaligus sulit terurai sehingga diperlukan solusi kreatif agar tidak seluruhnya berakhir di TPA.

Menjawab tantangan tersebut, Tim PKM BIMA PNM membuat keranjang sampah yang disebar di berbagai titik kampus Politeknik Negeri Madiun sehingga seluruh civitas academica dapat berdonasi sampah plastik. Sampah yang terkumpul kemudian disalurkan ke Bank Sampah Matahari untuk diolah menjadi berbagai produk bernilai guna seperti asbak, tatakan minuman, paving block, hingga furnitur.

“Limbah plastik diolah kembali menjadi produk inovatif yang bermanfaat. Produk-produk tersebut merupakan contoh nyata penerapan konsep ekonomi sirkular sekaligus memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar.” Terang Niza.

a-PKM BIMA--

Beberapa program kegiatan Tim PKM BIMA terkait pengolahan sampah plastik / Foto: Tim PKM BIMA PNM

Peserta Ikuti Pelatihan dengan Antusias

Lewat pelatihan teknis berjudul “Penggunaan Mesin Pencacah Plastik dan Alat Pencetak Resin di Bank Sampah Matahari Madiun” yang diadakan oleh Tim PKM BIMA, peserta mendapatkan penjelasan sekaligus praktik langsung mengenai teknik pengolahan sampah plastik.

Metode yang digunakan dalam mengolah sampah plastik berbeda-beda sesuai produk yang dihasilkan. Misalkan asbak dan tatakan minuman dibuat dengan metode hand lay-up tanpa pemanasan. Furnitur diproduksi menggunakan teknik pemanasan oven (extrusion) agar plastik dapat melebur dan dicetak menjadi produk berukuran besar. Sedangkan paving block dihasilkan dari campuran plastik dengan oli bekas dan pasir sebagai bahan dasar.

Para peserta mengikuti pelatihan dengan antusias. Mereka tidak hanya memperhatikan proses, tetapi juga langsung mencoba membuat produk dari limbah plastik.

“Banyak di antara peserta mengaku baru pertama kali melihat bagaimana sampah plastik bisa diubah menjadi produk yang bermanfaat sehingga suasana pelatihan terasa hidup, penuh diskusi, dan sarat rasa ingin tahu.” Ujar Niza.

Pelatihan ini pun turut dihadiri oleh Kepala Kelurahan Winongo, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun, serta pengurus Bank Sampah Matahari yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya PNM dalam memperkuat ekosistem pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.

Sebagai tambahan informasi, program yang dilaksanakan oleh Tim PKM BIMA merupakan bagian dari Pemberdayaan Berbasis Masyarakat–Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, dengan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM)–Kemendiktisaintek.

Program ini merupakan wujud komitmen Politeknik Negeri Madiun dalam menghadirkan solusi berkelanjutan, sejalan dengan isu global mengenai pengurangan sampah plastik. Tujuannya agar masyarakat tidak hanya melihat plastik sebagai limbah, tetapi juga sumber daya yang masih bisa dimanfaatkan melalui inovasi dan teknologi.

“Ke depannya, program ini diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain, tidak hanya sebagai solusi lingkungan, tetapi juga sebagai sumber nilai tambah ekonomi sekaligus langkah konkret dalam mengurangi timbunan sampah plastik yang berakhir di TPA.” Harap Niza.

Melalui kegiatan ini, PNM pun berupaya memperkuat kolaborasi dengan komunitas lokal sekaligus mendorong kesadaran lingkungan. Keberlanjutan program diharapkan dapat memberi dampak positif yang lebih luas, baik dari sisi ekologi maupun sosial ekonomi masyarakat. *(TIM PKM BIMA/Tim Humas PNM)