Bakal ke Taiwan - Dua Mahasiswa Prodi D3 Bahasa Inggris PNM Lolos International Industrial Talents Education Special Program
pnm.ac.id - Anfical Lower Silalahi dan Imelda Aprilia Permata baru akan diwisuda tahun ini. Meski begitu kedua mahasiswa asal Program Studi Bahasa Inggris Politeknik Negeri Madiun (PNM) angkatan 2022 ini telah berhasil lolos International Industrial Talents Education Special Program (INTENSE Program) pada 21 Juli 2025. Anfical dan Imelda pun akan memulai perkuliahan di Taiwan pada 15 September 2025.
INTENSE Program merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan (MOE) Taiwan. Program tersebut merupakan kolaborasi antara antara pemerintah, industri, dan universitas untuk menciptakan jalur pendidikan hingga pekerjaan yang terintegrasi dan lancar.
Perjuangan Anfical dan Imelda terbilang ketat dan menantang. Mulai dari urusan administrasi seperti dokumen akademik sampai sertifikat bahasa, penyusunan study plan dalam bahasa Inggris, hingga tahap wawancara. Menurut Anfical, tantangan terbesar dalam proses tersebut yakni menyesuaikan diri dengan standar internasional yang berbeda dari pengalaman sebelumnya. Bahkan Imelda juga sempat merasa lelah dan ragu untuk dapat menyelesaikan persiapan dengan baik.
“Tapi setiap kali hampir menyerah, saya selalu ingat tujuan awal saya ingin mendapat pengalaman baru, keluar dari zona nyaman, dan menantang diri sendiri. Itu yang membuat saya terus bertahan.” Ujar Imelda.
Doa dan dukungan dari keluarga, teman, dan dosen menjadi amunisi tambahan untuk keduanya. “Berkat dukungan penuh dari kampus, dosen pembimbing, serta semangat dari perjalanan panjang saya selama kuliah, saya berhasil melewati setiap tahapan hingga dinyatakan lolos.” Tutur Anfical.
Terkait informasi beasiswa, Imelda dan Anfical mendapatkan informasi dari grup WhatsApp kampus PNM. Kemudian dilanjutkan dengan mengikuti sosialisasi melalui Zoom Meeting. Bagi Imelda, informasi tersebut merupakan kesempatan yang baik untuk mencoba hal baru dan menambah pengalaman di ranah internasional.
Anfical menceritakan bahwa ia termotivasi mengikuti program tersebut untuk mengembangkan diri di bidang teknik dan teknologi. “Program ini sangat menarik karena memberikan beasiswa penuh, kesempatan magang industri, jaminan pekerjaan, akses ke bidang studi masa depan, serta peluang membangun jaringan internasional.” Terangnya.
Menurut Anfical, perjalanannya hingga lolos INTENSE Program bukanlah sesuatu yang instan. Selama kuliah ia aktif mengikuti berbagai kegiatan untuk melatih kepemimpinan, komunikasi, dan pengalaman praktis.
Kegiatan yang ia ikuti mulai dari menjadi bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), menjadi Duta Kampus PNM 2023, bergabung di organisasi eksternal Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Indonesia (FKMPI), serta mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yakni Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 3 dan Magang MSIB Batch 6.
“Semua pengalaman itu membentuk mental dan kemampuan saya, sekaligus menjadi bekal penting dalam menghadapi seleksi program ini.” Jelasnya.
Pada akhirnya perjuangan keduanya pun berbuah manis. Momen paling berkesan yang dirasakan Anfical yakni ketika pengumuman kelulusan. “Rasanya seperti semua perjuangan panjang yang saya jalani—baik di organisasi, program kampus, maupun seleksi ini—akhirnya terbayar lunas.” Ucapnya.
Begitu pun dengan Imelda. “Saat akhirnya dinyatakan diterima, rasanya campur aduk, lega, bahagia, dan penuh rasa syukur. Semua proses yang saya jalani terbayar dengan hasil itu.” Ujarnya.
Imelda pun menyampaikan agar teman-temannya tidak takut mencoba sebab setiap kesempatan bisa jadi adalah awal dari banyak pengalaman berharga lainnya. “Awalnya mungkin terlihat sulit, tapi kalau kita punya niat, usaha, dan doa, insyaAllah semuanya bisa tercapai.”
Lebih lanjut Imelda mengatakan agar tidak pernah ragu untuk keluar dari zona nyaman. “Dan yang paling penting, jangan pernah ragu untuk keluar dari zona nyaman, karena dari situlah kita bisa benar-benar berkembang.” Pesan Imelda.
Anfical dan Imelda pun berharap agar pengalaman belajar keduanya di Taiwan nantinya bisa memberi manfaat, bukan hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk kampus tercinta Politeknik Negeri Madiun dan Bangsa Indonesia di masa depan.
Berikut kampus dan perusahaan penerima Anfical dan Imelda:
- Kampus penerima: Cheng Shiu University
- Perusahaan Penerima: Yineng Construction Engineering Co., Ltd.
- Kampus penerima: Cheng Shiu University
- Perusahaan penerima: Longjin Construction Co., Ltd.
Sebagai tambahan informasi,Anfical dan Imelda akan mengikuti program beasiswa dengan skema 2+2. Artinya, keduanya akan menjalani dua tahun kuliah di Taiwan dan dilanjutkan dengan dua tahun bekerja di perusahaan mitra.
Pada dua tahun pertama, satu tahun di akhir akan dipakai untuk magang industri. Oleh karenanya selain mendapatkan teori di kelas, keduanya juga akan mendapatkan pengalaman praktik langsung di perusahaan. Serta, perusahaan mitra tersebutlah yang sejak awal memberikan bantuan biaya hidup selama kuliah sekaligus menjamin penempatan kerja keduanya setelah lulus.
“Secara garis besar, program ini tidak hanya memberi kesempatan untuk menempuh studi, tapi juga menyiapkan kami untuk langsung masuk ke dunia kerja.” Jelas Anfical. *(Tim Humas/PIP PNM)