Ambil Bagian dalam RailwayTech Indonesia Politeknik Negeri Madiun Pamerkan Kereta Hybrid

 1

Tim mahasiswa Prodi Perkeretaapian PNM berfoto bersama pengunjung di stan PNM pada RailwayTech 2023.

 

PNM – Politeknik Negeri Madiun (PNM) turut ambil bagian dalam pameran RailwayTech Indonesia yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada 23-25 Agustus 2023. RailwayTech Indonesia merupakan pameran solusi transportasi kereta api antar investor swasta (Bussines to Bussines) dan swasta dengan pemerintah dalam lingkup global, yang diselenggarakan oleh Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (MASKA) dan didukung Kementerian Perhubungan Indonesia.

Pameran yang diorganisir oleh Global Expo Management (GEM) ini menjadi acara pertemuan para stakeholder utama perkeretaapian yang bergengsi di ASEAN untuk menjalin hubungan bisnis dengan vendor kereta api dan pemerintah serta membuka peluang untuk melibatkan proyek kereta api di Indonesia dan kawasan sekitarnya.

Alfi Tranggono Agus Salim,. S.Si., M.T., selaku dosen Prodi Perkeretaapian sekaligus koordinator lapangan PNM untuk pameran tersebut menuturkan jika terdapat beberapa instansi maupun perusahaan yang hadir, termasuk dari pihak industri maupun akademisi.

 4

 Pengunjung pameran bertanya terkait Kereta Hybrid PNM.

“Kalau industri asal Indonesia ada INKA yang besar, dari Cina ada CRRC, lalu beberapa industri lain penyedia komponen-komponen kereta api, instalasi jalur kereta api, kelistrikan kereta api. Jadi overall industrinya bergerak di bidang railway, perkeretaapian.” Terang Alfi.

Lebih lanjut, PNM sebagai salah satu undangan berkontribusi memberikan informasi terkait dengan Kereta Hybrid. “Jadi yang dilihat dari PNM, yang kita tonjolkan lebih ke arah Kereta Hybrid PNM yang baru itu. Jadi booth-nya topik atau temanya memberikan informasi terkait PNM terutama di Prodi Perkeretaapian.” Jelasnya.

Tujuan utama PNM mengikuti RailwayTech Indonesia yakni ingin menunjukkan, mengedukasi, atau memperkenalkan PNM sebagai satu-satunya politeknik yang memiliki teknologi terkait Kereta Hybrid. “Kereta Hybrid yang sudah booming di sosial media itu yang kita miliki, kita ingin memperkenalkan sekaligus mengedukasi terkait bagaimana teknologi yang diterapkan di Kereta Hybrid.” Lanjut Alfi.

Hal tersebut tidak lain karena Kereta Hybrid milik PNM memiliki beberapa sumber tenaga atau power train. “Ada yang pakai diesel, atau yang pakai pantograf, lalu ada yang pakai fuel cell, ada juga yang pakai baterai. Jadi kita memberitahukan informasi itu kepada visitor atau pengunjung booth terkait teknologi yang kita gunakan di kereta PNM.” Terang Alfi saat menjelaskan tujuan utama PNM mengikuti pameran tersebut.

 2

Pengunjung internasional sedang mengunjungi stan PNM di RailwayTech 2023.

Alfi menyampaikan konsep RailwayTech Indonesia yang merupakan pameran internasional membuat pengunjung yang datang khususnya ke stan PNM pun beragam, baik pengunjung domestik maupun internasional misalnya dari Cina dan Jepang. Bahkan pada hari pertama pengunjung stan PNM mencapai hampir 70 orang termasuk pengunjung internasional sekitar 7-8 orang.

“Sekitar 7-8 oranglah pengunjung overseas. Karena memang ada tulisan hybrid yang membuat menarik, apalagi ada miniatur dan vido profil (red: khusus Kereta Hybrid). Video profil pun kami buat bilingual. Memang untuk suaranya dubbing-nya Bahasa Indonesia tapi ada terjemahannya dalam Bahasa Inggris.” Ujar Alfi menjelaskan.

Tak hanya tertarik kepada Kereta Hybrid PNM, beberapa pengunjung domestik yang berasal dari kalangan mahasiswa pun tertarik pada Prodi Perkeretaapian PNM. Salah satunya dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) yang menanyakan terkait program alih jenjang di Prodi Perkeretaapian PNM.

3

Mahasiswa pengunjung RailwayTech di stan PNM.

“Kemarin ada yang nanya di PNM atau di Prodi Perkeretaapian apakah membuka program alih jenjang. Mereka dari STTD rata-rata D3, belum D4. Penginnya kalau ada mau ikut ke PNM alih jenjang ke D4-nya. Kan di PNM belum ada (red: program alih jenjang) ya, makanya saya sampaikan di PNM belum ada.” Jelas Alfi.

PNM sendiri menyediakan beberapa amunisi untuk mengisi booth agar lebih atraktif bagi pengunjung. Di antaranya banner besar sebagai background yang mencantumkan informasi tentang Kereta Hybrid, video profil terkait Kereta Hybrid, stan banner yang tentang Kereta Hybrid, banner tentang PNM, buku profil PNM, juga buku Satu Dekade PNM.

Tak lupa, tim PNM juga membawa miniatur Kereta Hybrid dengan ukuran sekitar 1:22. “Jadi Kereta Hybrid PNM itu diperkecil dibuat miniatur. Skala 1:22 itu kereta asli diperkecil sebanyak 22 kali sehingga ukurannya jadi mini, miniatur.” Terang Alfi.

Alfi dan tim mahasiswa Prodi Perkeretaapian PNM sendiri memiliki waktu sekitar satu minggu untuk mempersiapkan berbagai keperluan pameran agar dapat berajalan lancar. Alfi pun berharap teknologi Kereta Hybrid PNM bisa memotivasi lingkup dunia railway techology atau perkeretaapian Indonesia supaya bisa memacu perkembangan teknologi yang berkelanjutan. *(Tim Humas/PIP PNM)