Direktur Politeknik Negeri Madiun Dalam Rangka HUT Kota Madiun Ke-104

Olahraga di tengah pandemi Covid-19 tidak mustahil dilakukan. Bahkan semestinya olahraga kian digiatkan untuk lebih menjaga kebugaran tubuh. Tubuh yang bugar dan sehat akan lebih sulit dimasuki virus karena daya tahan tubuh yang lebih meningkat. Dibarengi dengan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan, olahraga bisa memberikan manfaat besar bagi setiap orang. Menurut WHO, olahraga tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tapi juga mental. Olahraga bersepeda merupakan salah satu jenis latihan fisik aerobik yang mampu memelihara kesehatan, mengurangi depresi atau stres atau kecemasan selama masa pandemi, menyehatkan paru-paru, menyehatkan jantung, dam masih banyak manfaat lainnya. Popularitas sepeda mulai meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kejenuhan sebab terus menerus melakukan segala aktivitas dari rumah menjadi salah satu pemantik melambungnya tren bersepeda.
Sepeda merupakan moda transportasi yang ramah lingkungan yang kini mulai banyak digunakan oleh masyarakat perkotaan. Banyak faktor yang melatarbelakangi, salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan berlalu lintas ataupun sekadar menyalurkan hobi. Bersepeda juga memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh moda transportasi lain, yakni membuat pengendaranya mampu merasakan suatu kota dengan lebih dekat. Tak banyak orang yang mengenal kotanya dengan lebih dekat, terlebih kota dengan banyak aktivitas tinggi yang dilakukan oleh warganya. Umumnya mereka hanya menghabiskan waktu di jalan tanpa memperhatikan sekitar. Dengan bersepeda, masyarakat diberikan kesempatan untuk mengenal kotanya dengan lebih dalam lagi.
Belakangan ini, Pemerintah Kota Madiun mulai menyadari pentingnya keberadaan jalur sepeda dalam lingkungan kota dan mulai menyediakan ruang bagi jalur sepeda. Hal ini tentu membawa angin segar bagi kehidupan kota Madiun, yang berarti masyarakat dapat merasakan infrastruktur pendukung bagi mereka para pengendara dan penghobi sepeda. Bagaimanapun, tak bisa dimungkiri selalu ada pelajaran yang bisa dipetik dari setiap peristiwa. Pandemi membuat Kota Madiun terus berinovasi. Kota Pendekar ini berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Kota Ramah Sepedaoleh Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia dalam ajang B2W Award tahun 2021. Kala itu, kepemilikan jalur sepeda wisata yang mengantarkan Kota Pendekar ini mendapat predikat kedua sebagai Kota Ramah Sepeda untuk kategori kota sedang atau kecil.
Predikat Kota Ramah Sepeda tentu menjadi poin plus, apalagi di tengah banyaknya orang yang tengah gandrung bersepeda. Setidaknya para pesepeda tidak perlu khawatir harus bersepeda di jalur kendaraan bermotor dengan segala risiko yang mengintai. Adanya jalur khusus sepeda menjadi alternatif agar pesepeda dapat bersepeda dengan tenang serta tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. Kota Madiun pun tampak cukup serius dengan komitmennya sebagai Kota Ramah Sepeda. Selain jalur sepeda wisata, Wali Kota Madiun juga mengeluarkan kebijakan tentang “Gerakan Bersepeda Bagi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun” setiap hari Jumat sejak awal Februari 2022 lalu. Predikat Kota Ramah Sepeda yang juga berarti Ramah Lingkungan membuat sepeda menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kota Madiun.
Membahas mengenai kota yang ramah lingkungan jika dikaitkan dengan aktivitas bersepeda, saat ini berkembang pula penggunaan sepeda listrik (E-Bike). Kendaraan listrik sudah menjadi tren yang marak digemari masyarakat di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Penggunaannya semakin meningkat karena kendaraan listrik dianggap lebih ramah lingkungan dan mudah dioperasikan. Pemerintah Indonesia sendiri sudah mengeluarkan regulasi khusus untuk penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi. Saat ini, pengguna sepeda di dunia sudah lebih dari satu miliar, diharapkan pada tahun 2023 sekitar 40 juta di antaranya adalah sepeda listrik. Di banyak negara lain, sepeda listrik sangat mudah ditemui di jalanan, namun untuk Indonesia sekarang ini masih dalam proses pengenalan sehingga belum banyak penggunanya.
Pada dasarnya sepeda listrik adalah sepeda kayuh biasa yang ditunjang dengan berbagai komponen kelistrikan berupa baterai, motor/dinamo, dan pengontrol yang saling bersinergi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa sepeda listrik ini bekerja dengan cara mengonversi energi listrik dari baterai menjadi energi gerak melalui dinamo. Dinamo yang kemudian mengalami gerakan berputar akan meneruskannya ke bagian roda belakang sehingga sepeda listrik bisa berjalan tanpa harus dikayuh. Meskipun ditunjang oleh energi listrik agar bisa bergerak, sepeda listrik tetap bisa dikendarai dengan dikayuh seperti sepeda pada umumnya. Cara mengayuhnya pun sama saja sehingga tidak memerlukan teknik khusus. Jadi, keberadaan komponen kelistrikan di dalamnya bukan untuk secara utuh menggantikan tenaga manusia, namun lebih dimaksudkan untuk menambah tenaga berkendara. Dengan begitu, pengendara bisa melintasi berbagai medan dengan mudah tanpa harus kelelahan. Sepeda listrik akan menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan.
Di tengah menguatnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang didukung oleh Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterei, Politeknik Negeri Madiun (PNM) sebagai satu-satunya kampus Pendidikan Tinggi Vokasi negeri di wilayah bagian barat Jawa Timur juga terus melakukan inovasi lewat pengembangan sepeda listrik. Kali ini PNM mengembangkan sepeda listrik yang ke-8 dengan tipe klasik custom. Sepeda listrik modifikasi bernama Karismatik E-Bike tersebut dirancang dan diproduksi oleh mahasiswa PNM penerima Beasiswa Bidik Misi Pemkot Madiun.
Guna memberikan perhatian dan mendukung program-program pengembangan Kota Madiun, pada kesempatan Hari Jadi Kota Madiun ke-104 Politeknik Negeri Madiun memberikan sepeda listrik tersebut kepada Pemerintah Kota Madiun melalui Wali Kota Madiun.Pemberian sepeda listrikmenjadi salah satu dukungan PNM terhadap Kota Madiun, khususnya terkait predikat Kota Ramah Sepeda.Serta program pemerintah agar semakin marak penggunaan kendaraan listrik di masyarakat.
Madiun sebagai Kota Ramah Sepeda telah menetapkan jalur khusus sepeda, setidaknya sudah terdapat jalur khusus sepeda wisata. Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak jalur khusus sepeda di wilayah Kota Madiun yang diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk makin bijak dalam menggunakannya. Namun demikian terdapat pula beberapa tantangan yang perlu menjadi bahan pertimbangan untuk mewujudkan kota Madiun sebagai kota ramah sepeda, antara lain keterbatasan ROW jalan yang diakibatkan oleh keterbatasan lahan, suhu udara di Indonesia yang beriklim tropis yang cukup panas termasuk juga di kota Madiun sehingga menyebabkan kurangnya kenyamanan saat bersepeda, dan perlunya perencanaan ruang yang matang agar tidak menimbulkan konflik dengan perencanaan penggunaan ruang yang lain.
Dirgahayu Kota Madiun, semoga pada usia ke-104 tahun ini Kota Pendekar dapat terus berinovasi dan berprestasi dalam segala bidang. Semoga segala kebijakan dan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun yang dinahkodai oleh MADA dapat memberikan manfaat lebih besar untuk masyarakatKota Madiun sehingga semakin sehat dan sejahtera. (tim Humas/PIP/PNM)