Politeknik Negeri Madiun Sambut 99 Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 Inbound

PMM6Direktur PNM Muhamad Fajar Subkhan, S.T., M.T. saat memberikan sambutan saat Penyambutan PMM 3 Inbound PNM.

 

PNM – Politeknik Negeri Madiun (PNM) menyambut sejumlah 99 mahasiswa inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 pada Senin (18/9/2023). Bertempat di Ruang Kuliah Bersama Gedung C Kampus 2 PNM, penyambutan tersebut juga dihadiri oleh Direktur PNM beserta jajaran pimpinan, Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi, Kepala Unit Penunjang Akademik, serta para dosen PNM.

Indah Puspitasari, S.Pd., M.T. selaku koordinator PMM PNM dalam laporannya menerangkan bahwa PMM merupakan program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu juga sekaligus untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman.

Program pertukaran mahasiswa ini dilakukan melalui perpindahan klaster antar pulau yang memungkinkan pertukaran mahasiswa dari PTN ke PTS dan sebaliknya. Program ini pun dapat diikuti oleh mahasiswa semester 3, 5, dan 7 saat program berjalan dengan pengakuan hasil belajar hingga 20 SKS. Sedang mekanisme pertukaran tersebut dari akademik ke akademik dan dari vokasi ke vokasi.

PNM Menerima 99 Mahasiswa PMM 3 Inbound PNM

Pada tahun 2023 ini, untuk kali pertama PNM menerima mahasiswa PMM inbound dengan jumlah 99 mahasiswa dari 29 perguruan tinggi. Sejumlah 99 mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa yang lolos seleksi dari total 399 pendaftar asal 47 perguruan tinggi di Indonesia. Dari 99 mahasiswa inbound PMM tersebut, terbanyak berasal dari Politeknik Negeri Medan dengan jumlah 17 mahasiswa.

PMM1 Direktur PNM beserta para Wadir dan perwakilan peserta saat seremonial Penyambutan PMM 3 Inbound PNM.

“Lolos seleksi sejumlah 100 dari 29 perguruan tinggi, dan yang melakukan konfirmasi 99 dari 29 perguruan tinggi. Serta aktif hingga sekarang adalah 99 dari 29 perguruan tinggi mengikuti perkuliahan dari 4 September hingga 22 Desember 2023.” Terang Indah.

Seluruh mahasiswa inbound PMM 2023 tersebut tersebar dalam tiga jurusan dan 10 program studi di PNM. Prodi Akuntansi Perpajakan dan Prodi Akuntansi menjadi program studi yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa PMM inbound PNM di mana masing-masing prodi menerima 25 mahasiswa.

“Sehingga total untuk Jurusan Akuntansi paling banyak yaitu 50 orang, untuk Jurusan Administrasi Bisnis 21 orang, serta Jurusan Teknik 28 orang. Sehingga total 99 mahasiswa.” Jelas Indah dalam laporannya.

Modul Nusantara PMM PNM

Koordinator PMM PNM Indah Puspitasari, S.Pd., M.T. mengatakan bahwa seluruh mahasiswa PMM nantinya akan melakukan eksplorasi persatuan dalam keberagaman melalui Modul Nusantara. “Modul Nusantara adalah serangkaian kegiatan yang difokuskan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebhinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang.” Terangnya.

Acara Penyambutan Mahasiswa PMM 3 Inbound PNM ini juga menjadi salah satu bagian dalam Modul Nusantara. Saat acara berlangsung peserta dan undangan hadir dengan mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.

PMM5Mahasiswa PMM mengenakan pakaian adat daerah masing-masing saat Penyambutan PMM 3 Inbound PNM.

“Saya merasa hari ini betul-betul menerima mahasiswa dari seluruh wilayah Indonesia karena semua berpakaian adat sesuai dengan daerah masing-masing. Terima kasih dan tepuk tangan untuk kita semua.” Sapa Direktur PNM Muhamad Fajar Subkhan, S.T., M.T. yang bersama jajaran wakil direktur mengenakan Beskap, pakaian adat Jawa Timur saat memberikan sambutan.

Sebagai informasi, sebelum gelar Penyambutan Mahasiswa PMM 3 Inbound PNM tersebut mahasiswa PMM juga telah melakukan pengenalan budaya dari masing-masing adat daerah serta kegiatan Celoteh Ceria yang berlokasi di Stasiun PNM dan Gedung D Perkeretaapian. Selain itu juga Madiun City Tour di sekitar Madiun.

Ke depannya mahasiwa PMM akan mengikuti beberapa kegiatan keberagaman dalam bernusantara, sejarah, dan sosial. Di antaranya yakni inspirasi makanan tradisional Jawa di Desa Pundensari Madiun, melakukan kontribusi sosial donor darah saat Dies Natalis PNM, mengikuti kegiatan budaya persilatan dan talkshow budaya pencak silat di Padepokan PSHT, kebhinekaan kilas balik Gestapu, dan Reog Ponorogo serta temu muka budaya reog.

PMM dan Gegar Budaya

Menurut Direktur PNM, Fajar, dahulu kegiatan pertukaran mahasiswa juga masif dilakukan oleh perguruan tinggi secara mandiri dan diinisiasi oleh perguruan tinggi masing-masing yang kemudian bertukar dengan perguruan tinggi mitranya. Namun lewat Kampus Merdeka program ini didorong dan termasuk juga didanai oleh Kemendikbudristek, baik untuk mahasiswa inbound maupun outbond.

Fajar menyampaikan, dengan mengikuti PMM mahasiswa akan memperoleh pengalaman baru dan tidak mengalami culture shock atau gegar budaya ketika nantinya bekerja. “Dengan keluar daerah mengenal budaya dari tempat lain, keberagaman, adat istiadat, termasuk juga pembelajaran di kampus lain, mereka akan memiliki dan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga untuk bisa menjadi bekal apabila lulus nantinya.” Terangnya.

PMM3Direktur dan para Wakil Direktur berfoto bersama perwakilan mahasiswa PMM 3 Inbound PNM.

Lebih lanjut Fajar menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa PMM 3 Inbound yang telah memilih PNM sebagai tempat untuk melaksanakan PMM. “Saya yakin bahwa Kota Madiun adalah kota yang mudah-mudahan menarik dan dapat memberikan pengalaman baru bagi adik-adik semua.” Ujar Fajar.

Direktur PNM menyebutkan bahwa Kota Madiun masih kental dengan budaya Jawa Timuran. Namun karena letaknya sudah berbatasan dengan Jawa Tengah maka ada sedikit perbedaan dari sisi bahasa, apalagi jika dibandingkan mulai dari ujung paling timur Jawa Timur yakni Banyuwangi.

Terkait hal tersebut salah satu mahasiswa PMM Gilbert William Zamasi juga merasakan perbedaan logat serta dialek antara di Jawa khususnya Madiun dan Sumatra. “Dari segi bahasa dan logat serta dialek suaranya berbeda dengan kita di Sumatra. Di Jawa ini kita bisik-bisik kedengaran, tapi kalau di Sumatra orang berbicara harus kuat-kuat.” Tutur mahasiswa PMM asal Politeknik Negeri Batam ini.

Selanjutnya Fajar juga berkata jika Madiun terkenal dengan pecel. Di Madiun, mulai dari pagi sampai tengah malam pun tak akan kesulitan menemukan warung yang masih menjajakan pecel. Seperti mahasiswa PMM Yogi Aidil Saputra asal Politeknik Negeri Bengkalis Provinsi Riau yang mengatakan setiap hari menyantap pecel karena rasanya yang membuat ketagihan.

“Kesan pesan selama dua minggu di Kota Madiun sangat luar biasa. Kota Madiun terkenal dengan Kota Pecel, fun fact-nya setiap hari makan pecel karena nagih. Sedang shock culture di Sumatra biasanya makannya yang pedas-pedas namun kalau di Madiun agak sedikit manis.” Ujar Yogi.

PMM7Mahasiswa PMM mengenakan pakaian adat daerah masing-masing saat Penyambutan PMM 3 Inbound PNM.

Gegar budaya pun dialami mahasiswa PMM asal Universitas Dharma Andalas, Amela Mandira. Ia mengatakan mengalami gegar budaya terkait harga makanan yang cenderung lebih murah daripada di daerah asalnya, Padang. “Culture shock-nya mungkin tentang makanan sangat murah beda dengan Kota Padang yang sangat mahal.” Terangnya.

Mahasiswa asal Sumatra Barat ini pun mengaku proses pembelajaran di PNM berjalan dengan sangat baik. “Cara mengajarnya sangat keren, proses pembelajarannya sangat baik dan dibantu dengan dosen-dosen yang super ramah dan hebat. Dan PNM merupakan salah satu poltek terbaik yang ada di Indonesia.” Jelas Amela.

Berbeda dengan peserta PMM lain, Sriwulandari yang merupakan mahasiswa PMM asal Politeknik Aceh mengaku pertama kali menonton film di bioskop sebab di Aceh tidak ada bioskop. “Di Aceh tidak ada bioskop jadi saya pertama kali nonton bioskop di sini. Karena Kota Syariah tidak ada bioskop.” Tutur Sriwulandari.

PNM dan Industri Kereta Api di Madiun

Selain budaya dan adat istiadat Madiun juga punya satu-satunya industri perkeretaapian di Indonesia bahkan di Asia Tenggara, PT INKA. Oleh karenanya, kondisi tersebut juga menjadi salah satu alasan PNM memiliki keunggulan spesifik di bidang perkeretaapian.

“Jadi mungkin kalau nyari PT yang punya kereta api muter-muter (red: lengkap dengan rel mengelilingi laboratorium) seperti ini termasuk bengkelnya mungkin bisa dihitung dengan jari. Mungkin hanya tiga barangkali. PNM, PPI tapi mungkin rollingstock-nya tidak seperti kita, satu lagi adalah STTD juga sama.” Jelas Fajar.

Meski begitu PPI dan STTD tidak berada di bawah Kemendikbudristek, melainkan di bawah Kementerian Perhubungan.”Nah yang di bawah Kemendikbudristek hanya satu-satunya adalah PNM ini yang punya laboratorium seperti itu.” Ujar Fajar menjelaskan.

PMM8Koordinator PMM dan Ketua Satgas PNM berfoto bersama pemenang baju adat terbaik saat Penyambutan PMM 3 Inbound PNM.

Direktur PNM juga menyampaikan bahwa tempo waktu empat bulan dirasa cukup untuk menyelesaikan berbagai program PMM di PNM dan juga saling bertukar pengalaman. “Saya rasa kita semua punya pemikiran yang sama, tujuan yang sama, bahwa nantinya para mahasiswa kita akan bisa bertukar pengalaman, saling menyesuaikan diri dalam kehidupan akademik di PNM bersama-sama dengan para dosen.” Ujarnya.

Fajar juga berpesan dan menitipkan mahasiswa PMM kepada para dosen dan ketua jurusan agar dapat memberikan pengalaman dan informasi tanpa ada batasan apa pun layaknya mahasiswa PNM. “Empat bulan ini mereka adalah sebagai mahasiswa kita juga. Mahasiswa yang istimewa karena datang dari seluruh wilayah Indonesia walaupun mahasiswa PNM juga berasal dari seluruh wilayah Indonesia.” Ujar Fajar berpesan.

Sebagai tambahan informasi, Penyambutan PMM 3 Inbound PNM juga menampilkan Tari Remo Boletan yang berasal dari Kabupaten Jombang Jawa Timur. Tari yang dibawakan oleh dosen Bahasa Inggris PNM tersebut mengisahkan seorang pangeran yang sedang berjuang dalam medan pertempuran. Kemudian dilanjutkan dengan persembahan pencak silat dari UKM IPSI PNM dan hiburan lagu kolaborasi dari dosen Administrasi Bisnis PNM UKM Musican PNM.

Tak hanya hiburan, dalam Penyambutan Mahasiswa PMM 3 Inbound PNM juga menyajikan sosialisasi terkait PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) oleh Ketua Satgas PPKS PNM Alief Sutantohadi, S.S., M.Hum. Materi terkait PPKS juga menjadi salah satu materi penting sebab PNM pun mendukung berbagai upaya untuk menghentikan tindak kekerasan, salah satunya terkait tindak kekerasan seksual. Dengan adanya Satgas PPKS pun diharapkan seluruh sivitas akademika PNM dapat menjadi insan yang cerdas berkarakters serta jauh dari segala tindak kekerasan, apa pun bentuknya. *(Tim Humas/PIP PNM)

Penampilan tari Remo Boletan asal Jombang oleh dosen Bahasa Inggris PNM.

PMM9Mahasiswa PMM mengenakan pakaian adat daerah masing-masing saat Penyambutan PMM 3 Inbound PNM.

PMM4Penampilan pencak silat dari mahasiswa UKM IPSI PNM.

PMM10Jajaran pimpinan, panitia, dan peserta PMM berfoto bersama saat Penyambutan PMM 3 Inbound PNM.